Kamis, 16 Juni 2011

Sekilas Tentang Logika

Pengantar

-       Pengetahuan adalah hasil dari aktifitas mengetahui sehingga tidak ada keraguan terhadapnya (menangkap tanpa ragu kenyataan sesuatu)
-       Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu. Kumpulan ini merupakan suatu kesatuan yang tersusun secara sistematis, serta memberikan penjelasan yang dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebabnya. Ilmu menuntut lebih lanjut dari sekedar pengetahuan.
Contoh :
Pengetahuanà gabus pelampung kail selalu terapung di air
Ilmuà Berat Jenis pelampung lebih kecil dari berat jenis air, dan ini mengakibatkan pelampung itu selalu terapung.
-       Logika adalah ilmu dan kecakapan menalar untuk berpikir dengan tepat.
-       Dengan demikian, bidang logika adalah kegiatan pikiran. Logika menilai pemikiran secara serius dengan tujuan untuk mendapatkan kebenaran.
-       Berpikir adalah kegiatan akal untuk “mengolah” pengetahuan yang telah kita terima melalui pancaindera dan ditunjukan untuk mencapai suatu kebenaran.
-       Berpikir merupakan suatu bentuk kegiatan akal yang khas dan terarah.
-       Sebagai ilmu, logika  merumuskan aturan-aturan untuk pemikiran yang tepat. Logika mempelajari hukum-hukum, patokan-patokan dan rumus-rumus berpikir
-       Mungkinkah kita mempelajari barang gaib yang disebut pikiran ini? Kita memahami pikiran seseorang melalui ucapan, tulisan atau isyarat.
-       Sebagian orang mengira bahwa logika tidak jauh berbeda dengan psikologi. Padahal diantara keduanya terdapat perbedaan yang jauh berbeda. Perbedaan antara logika dengan pikologi tersebut  adalah Logika menyangkut urusan benar-salah, psikologi tidak.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-       Dalam Logika dikenal adanya Ukuran kebenaran, Yaitu :
1.       Benar pada dasarnya adalah persesuaian antara pikiran dan kenyataan
§  Contoh Proposisi yang salah: batu lebih ringan dari kapuk, alqur’an diturunkan kepada Nabi Adam, SBY adalah presiden Indonesia pertama, Kalkulator bisa disebut sebagai laptop.
§  Contoh Proposisi yang benar: Bumi bergerak mengelilingi matahari, Napoleon adalah panglima perang yang ulung, besi lebih berat daripada air tawar, Mata uang Indonesia adalah rupiah
2.       Ukuran kebenaran kedua adalah adanya persesuaian atau tidak adanya pertentangan dalam dirinya (Kontradiksi).
  • Contoh Kontradiksi :
Ia adalah seorang jujur yang suka menipu
ia adalah seorang bisu yang pandai berdebat
SBY adalah pemimpin tegas yang sering ragu-ragu
  • Contoh salah cara berpikir
Semua filosof itu cerdas à aristoteles adalah filosof à maka ia bodoh
(salah kesimpulannya)
Syarat air wudhu adalah suci dan mensucikan à Air jeruk suci dan boleh diminum àMaka kita boleh berwudhu dengan air kelapa (Kesalahan berfikir karena keliiru memahami)
Internet termasuk penyebar informasi à Video porno banyak tersebar lewat internet à Maka segala sesuatu tentang internet adalah pornografi (Kesimpulan keliru yang di generalisir)

Objek Material dan Objek Formal Logika
-          Berpikir adalah obyek material logika
Objek Material adalah menyangkut tentang “Apa yang di maksudkan….”
Contoh : seorang perempuan, Sebuah patung
-          Berpikir lurus/tepat merupakan obyek formal logika
Obyek Formal logika adalah menyangkut tentang “Sudut mana yang ditunjuk...”
Contoh :  Mata, kaki, tangan
-          Manusia adalah objek material logika
-          objek material suatu ilmu ialah suatu lapangan, bidang, atau materi yang benar-benar konkrit dan dapat diamati dengan panca indra
-          Berpikir lurus/ tepat merupakan objek formal logika.
Hubungan antara Dua Hal
-          Kalimat berita atau putusan
Contoh :  pohon2 tumbang, gunung api tidak meletus
-          Hubungan sebab akibat (Kausalitas)
Contoh :  pohon2 tumbang karena tanah longsor
-          Hubungan maksud tujuan (final)
Contoh : pohon2 ditebang untuk membuat jalan
-          Hubungan bersyarat (kondisional)
Contoh : kalau membangun jln disana, maka pohon2 perlu ditebang

Menguji Suatu Penalaran atau Suatu Jalan Pikiran
-          Tujuan pemikiran manusia adalah mencapai pengetahuan yang benar atau sedapat mungkin pasti
-          Ukuran untuk menentukan apakah suatu pemikiran atau ucapan itu benar atau tidak adalah apakah cocok atau tidak dengan realitas atau fakta.
Tiga Syarat Pokok agar Suatu pemikiran menelorkan Kesimpulan yang Benar
-          Pemikiran harus berpangkal dari kenyataan atau titik pangkalnya harus benar
Contoh
                Semua orang birokrat itu koruptor
                Para koruptor harus dihukum
                Jadi, semua birokrat harus dihukum

                Semua yang berjenggot teroris
                Semua teroris harus dihukum
                Semua yang berjenggot harus dihukum
(jalan pikiran logis, tapi kesimpulan salah, karena titik pangkal salah)
-          Alasan-alasan yang diajukan harus tepat dan kuat
Contoh :             
Tetangga saya mempunyai mobil, oleh karena itu saya pun harus mempunyai mobil
Teman saya berprofesi artis, karena itu saya pun harus menjadi artis
-          Jalan pikiran harus logis atau lurus (‘sah’)
Contoh:
Semua Orang syiah itu manusia
                Semua pencopet itu manusia
                Jadi Orang Syiah itu pencopet
:. (Kalimat pertama benar, Kalimat kedua benar, Namun Kesimpulan salah karena jalan pemikiran keliru)
                Orang syiah itu orang Islam
                Orang sunni itu orang Islam
                Orang syiah itu orang sunni
:. (kalimat pertama dan kedua benar, tapi kesimpulan salah karena jalan pikiran keliru)

Berdasarkan titik pangkal dalam proses pemikiran, dapat dibedakan dua pola dasar:
Induksi
ð  Proses pemikiran dari pengetahuan yang lebih konkret dan khusus untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih umum.
Contoh :
Besi dipanaskan memuai, seng dipanaskan memuai, emas dipanaskan memuai, timah dipanaskan memuai à semua logam jika dipanaskan memuai
Kayu berpotensi rusak, batu berpotensi rusak, besi berpotensi rusak à alam berpotensi rusak
Keuntungan Berfikir Induksi
1.        Dapat berpikir secara ekonomis
2.       Memungkinkan proses penalaran selanjutnya.
Contoh : Semua benda memuai jika dipanaskan
Deduksi
ð  Proses pemikiran dari pengetahuan yang lebih umum untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus
Contoh :
Semua logam bila dipanaskan memuai à Tembaga adalah logam, jadi, tembaga bila dipanaskan memuai.
-          Hampir setiap ilmu berpangkal dari kenyataan konkrit dan dengan jalan induksi , kita mencoba merumuskan hukum-hukum umum, berdasarkan pengetahuan yang bersifat umum itu kemudian menerapkan lagi pada hal-hal yang konkret dalam proses pemikiran yang disebut deduksi.
Contoh:
Mendengar beberapa anjing menggonggong à anjing itu menggonggong à ada suara gonggongan maka harus ada anjing

Sekilas Tentang Logika
-       Pengetahuan adalah hasil dari aktifitas mengetahui sehingga tidak ada keraguan terhadapnya (menangkap tanpa ragu kenyataan sesuatu)
-       Ilmu adalah suatu kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu. Kumpulan ini merupakan suatu kesatuan yang tersusun secara sistematis, serta memberikan penjelasan yang dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebabnya. Ilmu menuntut lebih lanjut dari sekedar pengetahuan.
Contoh :
Pengetahuanà gabus pelampung kail selalu terapung di air
Ilmuà Berat Jenis pelampung lebih kecil dari berat jenis air, dan ini mengakibatkan pelampung itu selalu terapung.
-       Logika adalah ilmu dan kecakapan menalar untuk berpikir dengan tepat.
-       Dengan demikian, bidang logika adalah kegiatan pikiran. Logika menilai pemikiran secara serius dengan tujuan untuk mendapatkan kebenaran.
-       Berpikir adalah kegiatan akal untuk “mengolah” pengetahuan yang telah kita terima melalui pancaindera dan ditunjukan untuk mencapai suatu kebenaran.
-       Berpikir merupakan suatu bentuk kegiatan akal yang khas dan terarah.
-       Sebagai ilmu, logika  merumuskan aturan-aturan untuk pemikiran yang tepat. Logika mempelajari hukum-hukum, patokan-patokan dan rumus-rumus berpikir
-       Mungkinkah kita mempelajari barang gaib yang disebut pikiran ini? Kita memahami pikiran seseorang melalui ucapan, tulisan atau isyarat.
-       Sebagian orang mengira bahwa logika tidak jauh berbeda dengan psikologi. Padahal diantara keduanya terdapat perbedaan yang jauh berbeda. Perbedaan antara logika dengan pikologi tersebut  adalah Logika menyangkut urusan benar-salah, psikologi tidak.
-       Dalam Logika dikenal adanya Ukuran kebenaran, Yaitu :
1.       Benar pada dasarnya adalah persesuaian antara pikiran dan kenyataan
§  Contoh Proposisi yang salah: batu lebih ringan dari kapuk, alqur’an diturunkan kepada Nabi Adam, SBY adalah presiden Indonesia pertama, Kalkulator bisa disebut sebagai laptop.
§  Contoh Proposisi yang benar: Bumi bergerak mengelilingi matahari, Napoleon adalah panglima perang yang ulung, besi lebih berat daripada air tawar, Mata uang Indonesia adalah rupiah
2.       Ukuran kebenaran kedua adalah adanya persesuaian atau tidak adanya pertentangan dalam dirinya (Kontradiksi).
  • Contoh Kontradiksi :
Ia adalah seorang jujur yang suka menipu
ia adalah seorang bisu yang pandai berdebat
SBY adalah pemimpin tegas yang sering ragu-ragu
  • Contoh salah cara berpikir
Semua filosof itu cerdas à aristoteles adalah filosof à maka ia bodoh
(salah kesimpulannya)
Syarat air wudhu adalah suci dan mensucikan à Air jeruk suci dan boleh diminum àMaka kita boleh berwudhu dengan air kelapa (Kesalahan berfikir karena keliiru memahami)
Internet termasuk penyebar informasi à Video porno banyak tersebar lewat internet à Maka segala sesuatu tentang internet adalah pornografi (Kesimpulan keliru yang di generalisir)

Objek Material dan Objek Formal Logika
-          Berpikir adalah obyek material logika
Objek Material adalah menyangkut tentang “Apa yang di maksudkan….”
Contoh : seorang perempuan, Sebuah patung
-          Berpikir lurus/tepat merupakan obyek formal logika
Obyek Formal logika adalah menyangkut tentang “Sudut mana yang ditunjuk...”
Contoh :  Mata, kaki, tangan
-          Manusia adalah objek material logika
-          objek material suatu ilmu ialah suatu lapangan, bidang, atau materi yang benar-benar konkrit dan dapat diamati dengan panca indra
-          Berpikir lurus/ tepat merupakan objek formal logika.
Hubungan antara Dua Hal
-          Kalimat berita atau putusan
Contoh :  pohon2 tumbang, gunung api tidak meletus
-          Hubungan sebab akibat (Kausalitas)
Contoh :  pohon2 tumbang karena tanah longsor
-          Hubungan maksud tujuan (final)
Contoh : pohon2 ditebang untuk membuat jalan
-          Hubungan bersyarat (kondisional)
Contoh : kalau membangun jln disana, maka pohon2 perlu ditebang

Menguji Suatu Penalaran atau Suatu Jalan Pikiran
-          Tujuan pemikiran manusia adalah mencapai pengetahuan yang benar atau sedapat mungkin pasti
-          Ukuran untuk menentukan apakah suatu pemikiran atau ucapan itu benar atau tidak adalah apakah cocok atau tidak dengan realitas atau fakta.
Tiga Syarat Pokok agar Suatu pemikiran menelorkan Kesimpulan yang Benar
-          Pemikiran harus berpangkal dari kenyataan atau titik pangkalnya harus benar
Contoh
                Semua orang birokrat itu koruptor
                Para koruptor harus dihukum
                Jadi, semua birokrat harus dihukum

                Semua yang berjenggot teroris
                Semua teroris harus dihukum
                Semua yang berjenggot harus dihukum
(jalan pikiran logis, tapi kesimpulan salah, karena titik pangkal salah)
-          Alasan-alasan yang diajukan harus tepat dan kuat
Contoh :             
Tetangga saya mempunyai mobil, oleh karena itu saya pun harus mempunyai mobil
Teman saya berprofesi artis, karena itu saya pun harus menjadi artis
-          Jalan pikiran harus logis atau lurus (‘sah’)
Contoh:
Semua Orang syiah itu manusia
                Semua pencopet itu manusia
                Jadi Orang Syiah itu pencopet
:. (Kalimat pertama benar, Kalimat kedua benar, Namun Kesimpulan salah karena jalan pemikiran keliru)
                Orang syiah itu orang Islam
                Orang sunni itu orang Islam
                Orang syiah itu orang sunni
:. (kalimat pertama dan kedua benar, tapi kesimpulan salah karena jalan pikiran keliru)

Berdasarkan titik pangkal dalam proses pemikiran, dapat dibedakan dua pola dasar:
Induksi
ð  Proses pemikiran dari pengetahuan yang lebih konkret dan khusus untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih umum.
Contoh :
Besi dipanaskan memuai, seng dipanaskan memuai, emas dipanaskan memuai, timah dipanaskan memuai à semua logam jika dipanaskan memuai
Kayu berpotensi rusak, batu berpotensi rusak, besi berpotensi rusak à alam berpotensi rusak
Keuntungan Berfikir Induksi
1.        Dapat berpikir secara ekonomis
2.       Memungkinkan proses penalaran selanjutnya.
Contoh : Semua benda memuai jika dipanaskan
Deduksi
ð  Proses pemikiran dari pengetahuan yang lebih umum untuk menyimpulkan pengetahuan yang lebih khusus
Contoh :
Semua logam bila dipanaskan memuai à Tembaga adalah logam, jadi, tembaga bila dipanaskan memuai.
-          Hampir setiap ilmu berpangkal dari kenyataan konkrit dan dengan jalan induksi , kita mencoba merumuskan hukum-hukum umum, berdasarkan pengetahuan yang bersifat umum itu kemudian menerapkan lagi pada hal-hal yang konkret dalam proses pemikiran yang disebut deduksi.
Contoh:
Mendengar beberapa anjing menggonggong à anjing itu menggonggong à ada suara gonggongan maka harus ada anjing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Kamu?