Kamis, 31 Mei 2012

Anekdot Filsafat : Drinking Problem


Note : Jangan terlalu cepat bereaksi terhadap permasalahan yang tampaknya menimpa hidup kita. Dengar baik-baik, pikir baik-baik. Orang yang cepat bereaksi adalah orang yang memiliki masalah terhadap kestabilan jiwanya. 

Jika Kamu merasa bahwa kamu adalah salah satu orang orang cepat bereaksi terhadap suatu masalah, Aku punya cara yang selama ini aku lakukan, yaitu Latihan kontrol. Dengan cara :
  1. Tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan perlahan untuk memperoleh ketenangan. 
  2. Dengar baik-baik langsung dari penyampainya
  3. Pikir dan renungkan
  4. Kalau persoalannya tampak menguras emosi, makanlah coklat dulu untuk membuat perasaan lebih baik
  5. Bertindak dengan penuh ketenangan dan pastikan bahwa setelah tindakan itu, kamu tetap menjadi orang baik.
Well, aku pernah mengalami masa2 dimana emosiku lebih dulu daripada akalku, membuatku asal semprot ke orang yang membuat masalah itu, dan kini aku sadar bahwa pernah menjalani hari-hari yang bodoh. Tidak sesulit yang aku duga, tidak semudah yang aku kira. Tapi bisa dijalani


Tampaknya ini bullshit, tapi cobalah...

Anekdot Filsafat : Kejujuran Profesi


Setelah selesai mengikuti seminar, 4 psikiater ternama berkumpul dan mengobrol.


Psikiater 1 : Aku menyadari sekarang, bahwa kita harus saling berbagi untuk membuat hidup kita nyaman. Kita tidak bisa menampung semua masalah sendirian kan? Kita perlu jujur dgn teman seprofesi.


Psikiater 2 : kau betul. Well,mulai dari siapa? Ehm, aku saja kalau begitu. Sebenarnya selama ini aku selalu berusaha menipu uang klien ku.


Psikiater 3 : Mendengar keluhan klien ttg hidupnya membuatku ingin membunuh mereka.


Psikiater 4 : Terakhir kali, aku memberikan obat penenang dengan dosis lebih pada klien ku karena aku tidak tahan mendengar ocehan nya.


Setelah itu 3 psikiater menoleh pada psikiater 1 dan bertanya : jadi, apa masalahmu?


Psikiater 1 menjawab : Masalahku adalah, sebagai psikiater, aku tidak pernah bisa menyimpan rahasia...


Psikiter 2,3,4 : S#%t

Rabu, 30 Mei 2012

Mencintai dan Membenci sebagaimana adanya


Ini sebenarnya adalah status Facebook ku tanggal 30 Mei. Karena ada yang nanya, terpaksa aku nulis panjang sebagai Jawabnya. Huuuuh...

Status :
Untuk dapat Mencintai dan Membenci, seseorang harus melalui proses mengenal sesuatu sebagaimana ada nya. Jika tidak, maka apa yg kita lakukan hanya pada taraf prasangka2.
Prasangka,belum tentu benar shg tidak dapat membuat kita berlaku adil dalam tindakan maupun pemikiran.
Jawab :


Mengenali atau membenci, contoh sederhananya :
Misal, saat kamu mau menilai sebuah baju. Kamu akan lihat dari apakah bahannya itu berkualitas atau tidak, jaitannya rapi atau tidak, harganya sesuai apa tidak, warna, motif, dll nya. Setelah itu kamu putuskan bahwa baju itu akan jadi baju kesukaan kamu atau baju yang kamu tidak suka karna kamu telah memiliki pengetahuan tentangnya. Sehingga penilaiannya adalah penilaian yang objektif. 


Untuk mencintai dan membenci seseorang, seseorang perlu mengenali nya. Tentu saja, penilaian orang beda2. Maka standar penilaian adalah bukan lewat personal diri masing2, tapi lewat apa yang di tentukan Allah. Misalnya Allah mencintai orang yang menjaga silaturahminya, maka orang baik adalah orang yang menjaga silaturahmi pada saudaranya. Allah memerintahkan orang untuk sedekah, maka sedekah itu baik, dll sifat2 yang telah termaktub pada kitab suci. Sedangkan penilaian yang subyektif itu seandainya orang berbuat baik pada orang lain, bukan berbuat baik pada kita, kita tidak mau sebut itu pernbuatan baik karena kita tidak memperoleh keuntungan dari perbuatan orang tersebut. Nah, dari kurangnya pengetahuan itu, muncul prasangka, ada prasangka baik, ada yang buruk. 


Sulit bagi kita mengenal betul Allah. Tapi Allah mencintai prasangka baik Kita PadaNya. sehingga lewat prasangka baik kita padanya, walau secara akal belum sampai pada tahap benar2 mengenalnya, maka kita telah dicintaiNya karena dia telah berjanji tidak akan mengacuhkan prasangka baik hambaNya. 


Aduh, capek ngetik... 
Aku bukan mau ngajarin lho, silahkan di koreksi kalau salah. Aku hanya menjabarkan yang aku ketahui. Artinya, aku ingin menyampaikan bahwa aku mengenal betul apa yang aku ucapkan. Dan aku sangat berterimakasih kalau ada yang mau mengoreksi. Gara2 tugas Paper dan Liputan, aku jadi keranjingan nulis. :P Maaf kalau sebagai komentar di Facebook, aku ngetiknya kepanjangan. 

Minggu, 27 Mei 2012

Pro dan Kontra Keyakinan

Seiring dengan banyaknya Isu yang dilempar Media Nasional berhubungan dengan keberagamaan orang atau kepercayaan orang akhir-akhir ini, ada banyak orang yang ramai-ramai berkomentar pro dan kontra membela pemahaman dan kepentingannya. Memang isu keagamaan adalah Isu yang sexy untuk diadu domba. Karena basis massa nya jelas. Aku pernah bergurau dengan seorang teman, bahwa cukup dengan isu Keagamaan dan Isu bola, Republik ini akan kacau balau dengan berbagai wacana. Karena Bola dan Agama memiliki basis massa yang jelas sehingga orang peduli apabila sesuatunya diusik.  Bahkan bola sendiri adalah agama bagi sebagian orang. 


Kamu tidak bisa dikatakan sebagai orang yang menghormati keyakinan orang lain apabila kamu menyerang atau melecehkan simbol2 keberagamaan seseorang walau dalam konteks bercanda.


Banyak hal yang tidak aku sepakati dari FPI, tapi aku menolak untuk melecehkan tokoh FPI seperti Habib Rizieq.


Banyak hal tidak aku sepakati dari JIL, tapi aku menolak melecehkan aktivis2 JIL.


Sebagai Islam, aku menghormati kearifan Paus Paulus. Banyak hal tidak aku sepakati dari JIL, tapi aku menolak melecehkan aktivis2 JIL.


Sebagai Islam, aku menghormati kearifan Paus Paulus, sangat mencintai Bunda Theresia. Mencintai Gandhi dan Meresapi kearifan Sang Budha.


Sebagai Pecinta AhlulBayt yang belum total mencerminkan sbg seorang Syiah dengan baik dan benar, aku menolak untuk mencaci Tokoh Sahabat2 yang dicintai saudara2 Ahlussunah. Lagipula ada Fatwa Haram untuk mencaci Sahabat.


Sebagai penganut Filsafat Islam dan mengkritik pemikiran Filsafat Barat secara akademis, aku menolak untuk mencaci maki tokoh filsafat barat seperti Marx, Heideger, Sartre, Nietzche dan lain-lain karena aku pikir mereka ada di perjalanan Intelektual masing-masing dan mereka telah bijak dalam porsinya. 


Dan aku prihatin dengan kawan-kawan ku yang mengaku pecinta perdamaian, tidak suka kekerasan, aktivis keberagamaan tapi mencela simbol2 keyakinan orang lain. 


Kalau tidak suka Lady Gaga, silahkan di kaji simbol2 Satanisme yang katanya melekat di sosok Mother Monster. 


Kalau tidak suka Habib Rizieq, silahkan kaji pemikiran beliau, Jangan menghina kehabiban nya apalagi sampai menghina tampangnya.


Kalau tidak suka dengan kristen, Tidak usah menghina Yesus, Jelaskan saja kenapa kamu tidak beragama kristen dengan dalil2 yang bisa dipertanggung jawabkan. 


Kalau Kamu jadi Syiah, ikuti saja Fatwa Sayyid Ali Khamenei tentang Haram mencaci simbol-simbol Ahlussunah seperti para Sahabat dan Aisyah.


Kalau kamu Sunni dan menganggap syiah itu salah, silahkan dikaji kelemahannya tanpa menghina sebuah negara bermayoritas Syiah, Menjadikan Imam Mahdi lelucon, Menjadikan Mut'ah sebagai lelucon dan sebagaiya. 


Katanya dewasa itu bisa membedakan mana tindakan baik dan buruk. Kemudian kita membiarkan orang menggelar dagangan intelektualnya dengan dalih bahwa Ia telah dewasa, bisa memilih sendiri yang mana baik dan mana buruk. Tapi kok justru orang dewasa yang menjadikan dunia ini ribut masalah baik dan buruk secara serampangan? Apakah itu tindakan dari orang dewasa??


Aneh.

Bukan Alamat Palsu, Kenapa Jadi Ting Ting?

Masa sakit yang lalu, dalam keadaan sendirian jauh dari keluarga dan kelaparan, seorang sahabat cowok SMS, "Gue ninggalin sate padang di tangga kostan elu."


Karena sedang tidur, aku baru membaca sms itu beberapa menit kemudian setelah sahabatku pergi. Rasanya begitu mengharukan ada orang yang peduli saat kita sakit dengan membelikan makanan enak. Lagipula aku malas jalan keluar kost karena seluruh tubuh lemas. Inisiatif sahabatku sungguh meragukan.


Setelah aku periksa di tangga kost, ternyata tidak ada bungkusan apapun di tangga. Aku sangat menyesal bangun terlambat sampai2 makanan dari sahabatku begitu cepat hilang diambil kucing atau orang. Kost ku adalah kost wanita yang bergembok di gerbangnya dan cowok dilarang masuk. Jadi bungkusan itu memang ditinggal begitu saja di tangga. Sedih TT_TT, aku sampai duduk di tangga lama merenungi hilangnya sate Padang. Aku pikir aku gagal memberikan respect ke sahabatku, apalagi aku juga butuh makanan itu.


Dan baru hari ini aku tahu kalau ternyata sahabatku menaruh bungkusan di tangga kost tetangga. Saking tidak pernah main ke kostan, dia sampai lupa letak gerbang kost ku yang menyambung langsung dengan tangga ke lantai atas. 


Padahal aku nggak pernah ngasih alamat palsu, tapi kenapa sahabatku yang pintar itu jadi ting ting gitu kepalanya... Percuma selama ini aku lama merenungkannya dan berpikir-pikir bagaimana cara yang tepat untuk membalas budi. Tapi kalau kayak gini ceritanya, aku menyesal duduk lama di tangga dalam keadaan sakit. 

Tradisi kelulusan di Jepang Vs Indonesia


Mengambil kancing seragam sekolah (Gakuran) cowok idola saat kelulusan sekolah adalah tradisi cewek2 pelajar di Jepang. Kancing gakuran yang letaknya paling dekat dengan hati adalah kancing yg diperebutkan oleh para cewek dan biasanya diambil duluan oleh pacar atau gebetan. Karena menandakan kedekatan hati dengan seseorang. Laki2 yang kancing Gakurannya habis karna diambil cewek2 adalah laki2 yang populer begitupun kebalikannya, laki-laki yang utuh kancing seragamnya pun bukan orang populer. Sedangkan, Cewek yang paling banyak mendapatkan kancing Gakuran adalah cewek yang populer di mata cowok. Perlu diketahui, kancing tersebut boleh diambil atas ijin cowok terlebih dahulu. 






Biasanya kancing tersebut disimpan sampai jangka waktu lama untuk kenang-kenangan dan dipamerkan kepada teman2 cewek lainnya saat selesai acara kelulusan. Kancing Gakuran awalnya standar sesuai dengan peraturan sekolah. Namun para cowok akan mengganti kancing tersebut menjelang kelulusan untuk membedakannya dengan kancing cowok yang lain. Bila pelajar tersebut orang kaya, maka kancing yang digunakan pun pasti mahal dan berkualitas. 




Di Indonesia, selain konvoi dan coret2an, para pelajar biasanya meminta tandatangan teman dan guru2nya untuk dibubuhkan di seragam tersebut. Semakin banyak seseorang mendapat tandatangan, semakin populer seseorang. 


Mana yang lebih baik?

Kamis, 24 Mei 2012

Tentang Malu, Antara Kau dan Aku


Entah suatu hari kita harus bagaimana saat bertemu.


Dulu aku selalu tersenyum malu-malu saat mendapati kau mencuri perhatian dan melayangkan pandang padaku.


Dulu kau tanpa malu-malu mengabarkan pada dunia tentang kebahagiaan atas pertemuanmu denganku.


Setelah sekian lama tidak bersapa, tidak ada kabar, tidak ada pertemuan...


Akankah aku harus malu saat bertemu denganmu nanti sedangkan aku telah mencintaimu dari jauh walau kau tak pernah tahu, karena kau terlalu cepat menghilang.






Akankah kau juga malu saat bertemu dengan ku nanti setelah dulu kau kira telah gagal total menggodaku dan akhirnya kau memilih untuk secepatnya pergi?


Aku telah melakukan banyak hal memalukan disisimu
Kau telah memperlihatkan banyak hal memalukan di depanku
Kita telah melakukan hal memalukan bersama dan kita menertawakannya bersama


Tidakkah kau tahu bahwa aku seorang pemalu yang tak mampu ungkapkan semua lewat kata? Tidak kah kau baca mataku yang telah berkelip jadi jutaan kata?


Aku harus bagaimana...
Aku harus mencarimu dimana...
Aku harus mengatakan apa...
Aku harus pergi kemana...




Ketika segalanya adalah dinding kenangan mu dengan ku
Tentang senyum malu-malu, teriakan tanpa malu, hal yang dipermalukan sedangkan aku tidak dapat berkeluh kesah pada dunia karena dalam kisah kita, malu menjadi hijab sehingga Ia begitu berharga, begitu rahasia, tidak ada seorangpun yang boleh menyentuhnya...


Duhai kekasih...
Dengan atau tanpa malu, datanglah...
Aku disini, dengan senyum malu-malu Namum melangkah tanpa ragu...
Akan menunggumu...


Aku ingin berkata bahwa kau telah berhasil mendapatkan hati ku sejak kau pertama kali mencobanya. Aku harap kali ini tanpa malu-malu dan tanpa perlu mempermalukan diriku...

Minggu, 20 Mei 2012

I Miss U, as a friends...

Aku banyak mengalami moment salah paham dengan seseorang, apalagi cowok yang GR. Moment itu adalah ketika aku menulis...


"I Miss U..."


Mungkin aku memang salah mengatakannya pada orang yang tidak tepat. Dalam artian, orang ini mungin tinggal di planet lain yang menilai bahwa kalau seseorang bilang I Miss U padamu maka itu berarti dia sedang jatuh cinta padamu. 


Belakangan, aku dibuat kesal dengan gosip yang beredar bahwa aku sedang mengejar-ngejar seseorang. Gosip itu muncul Setelah aku mengirim Wall Facebook padanya "Hey, lama nggak terdengar kabarnya? Btw, I Miss U..." tidak ada respon. Oke, mungkin dia sibuk atau melakukan sesuatu yang lain. Itu tidak masalah. Tidak semua surat memang harus dibalas. Tapi kejadian selanjutnya di masa depan adalah....


"Eh, kata si Mr. X, elu pernah ngirimin wall 'I miss u' gitu ke dia. Dan dia nggak bales karena dia cuma nganggep elu temen. Tapi elunya udah cinta mati gitu ke dia. Padahal dia cuma pengen kalian bersahabat. Emang sejak kapan naksir dia?"


                                                                          WHAT??????!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


Justru karna cuma temen  aku ngirim itu di wall, justru karna temen jadinya kangen. Kalau pacar atau naksir, malu banget di publikasiin. Aku bukan orang yang begitu heboh memposting di depan umum hal2 pribadi yang begitu jelas deh kayaknya.


Lagipula, Kenapa sih? Aku juga bilang gitu ke hampir semua temen yang udah lama nggak komunikasi. Jadi pengen ikutan 9gag dengan bilang, "Bitch, Please!!"


Kayaknya sama orang lain, aku biasa aja. Dengan bilang "I Miss U" aku akan dapet "I Miss u too." Jadi gila karena mencintai itu dimananya ya??? Liat sedikit contoh "I Miss U I Miss U" ku yang beredar dimana-mana. Baik cowok maupun cewek. Dan mereka biasa aja tuuuh.... Namanya temen, pernah main bareng trus kepisah, ya Kangen. So???







Udahlah...
#lupakan....

Sabtu, 19 Mei 2012

Small Action For Palestine Hunger and Nakba Day Palestine

Untuk berpartisipasi dalam Aksi Solidaritas Tahanan Palestina yang mogok makan di penjara Israel dan sekaligus Nakba Day di Palestina, kita nggak cukup berdiam diri di depan televisi atau sekedar membaca berita yang ada di media. Klik Fanpage Activists Around the World for Palestine dan ikuti program mereka bersama ratusan orang lain dari seluruh dunia.

Caranya?

Cukup Kirimin Foto kita ke Activists around the world for Palestine dengan Kalimat "In Solidarity with #PalHunger in #NakbaDay From INDONESIA 15-05-2012". Foto yang dikirimkan di Page tersebut akan diupload dalam album "Share your solidarity with #PalHunger" di page tersebut. Bisa di upload di wall atau lewat pesan. Kalau aku sih lewat pesan.

#PalHunger adalah bentuk dukungan kita terhadap Perjuangan sekitar 1550 (versi kompas) Tahanan Palestina di Israel yang baru saja mengakhiri aksi mogok makan sampai hampir 4-11 minggu untuk dimanusiakan sebagai tahanan yang sebagian besar ditahan begitu saja tanpa tuntutan/tuduhan.

#NakbaDay adalah Hashtag untuk solidaritas Di Hari Nakba (Hari Malapetaka/Deklarasi berdirinya Negara Israel) Rakyat Palestina. Di Hari tersebut juga digelar aksi Demonstrasi besar-besaran oleh Rakyat Palestina yang diperingati setiap tanggal 15 Mei setiap tahunnya.

Me In Solidarity with #PalHunger in #NakbaDay. FREEDOM PALESTINE!!!
Buatlah sekreatif mungkin foto untuk menunjukkan solidaritasmu dan ajak teman yang lain.


Ciri-ciri Akun Facebook Palsu

Facebook adalah jejaring sosial yang sangat populer di dunia. Ada jutaan akun yang berkeliaran di dunia maya tersebut tanpa dapat dicegah. Mudahnya membuat akun dan karakter orang yang beragam membuat banyak akun palsu beredar. Tak jarang ada banyak penipuan lewat Facebook yang dialami orang-orang. 

Berikut ini adalah ciri-ciri apakah akun seseorang palsu atau tidak. Agar kita semua terhindar kesalahan konyol dengan bermesraan dengan akun palsu yang ternyata teman kita sendiri atau kekaguman terhadap seseorang di Facebook karena kecantikan/kegantengan Foto nya padahal sebenarnya akun tersebut tidak pernah ada.

Akun Facebook palsu di sini maksudnya adalah, data diri facebook dengan data di dunia nyata berbeda jauh. Misal, akun facebooknya wanita, padahal sebenarnya ia adalah pria. Atau bisa juga, akun facebook sengaja dibuat untuk berselancar di dunia maya saja tanpa perlu interaksi lebih jauh dengan pengguna lain di dunia nyata. Tokoh di facebook tersebut hanya ingin sampai pada tahap "seleb facebook" (mengadopsi istilah selebtweet) yang tidak akan pernah mengadakan "jumpa fans" karena akun facebook itu sebenarnya adalah tokoh yang dibuat oleh sosok nyata di balik akun facebook tersebut. Jika akun facebook itu tidak terkenal, maka akun facebook itu dibuat dengan tujuan-tujuan praktis tertentu. Misalnya seputar merayu, berdebat, menipu, dll yang tidak terduga.

1. Foto 
Foto yang tampil dalam Facebook seringkali menjadi daya tarik tersendiri bagi orang di dunia maya. Karena Facebook bagi sebagian orang telah menjadi ajang pencarian jodoh sehingga bagus atau tidaknya foto profil membuat orang berminat untuk menambahkan pertemanan atau tidak. Perhatikan foto yang terdapat dalam Akun seseorang. Berapa jumlah fotonya? Apabila foto diri  seseorang di Facebook hanya 1 dan sisanya adalah foto yang tidak ada hubungannya dengan pemilik akun (Misalnya foto pemandangan, kaligrafi, bayi, mobil, artis, dll), maka kemungkinan besar itu adalah akun palsu. Seorang Facebooker selalu memiliki Foto lain di akunnya. Ada kemungkinan juga seseorang tidak suka memajang foto dirinya. Tapi tetap saja suatu hari, apabila akun tersebut asli, akan ada yang menandai foto si pemilik akun. Apabila selama berbulan-bulan foto diri yang ada di album facebook tidak berubah padahal akun tersebut adalah facebooker aktif, bisa dipastikan akun tersebut palsu.



2. Interaksi
Perhatikan interaksi yang ada. Orang yang ada di facebook selalu memiliki teman di dunia nyata dan akan ada interaksi tentang kegiatan atau proyek-proyek yang dijalani bersama. Misalnya janji bertemu yang di posting di wall, tag foto bersama, keakraban dengan orang lain di suatu tempat dan kegiatan sosial lain. Apabila dalam waktu lama tidak ada teman di dunia nyata tampak berinteraksi atau membuat janji menyapa dengan sapaan-sapaan tertentu yang memperlihatkan keakraban, maka dipastikan itu palsu, Karena kita selalu punya teman yang sekolah atau kuliah di tempat yang sama, teman bekerja atau teman yang bertemu di suatu tempat dan kemudian saling menambahkan pertemanan di facebook masing-masing. Oh iya, bisa jadi seseorang terlihat sangat akrab di facebook padahal belum pernah bertemu dan belum pernah ada teman kita juga yang bertemu dengannya. Karena pengguna dan pemilik akun facebook asli yang sangat menjaga privacy juga ada. Jika ia tidak mengambil manfaat praktis dari pertemanan yang sifatnya merugikan, tidak ada salahnya untuk berteman dengan sosok misterius. 

3. Aktivitas
Perhatikan aktivitas yang terjadi di Timeline Facebooker tersebut. Apakah ia menghadiri pertemuan tertentu atau tampak bercerita sedang berada di suatu tempat? Tanyakan padanya bagaimana hasil pertemuan tersebut, bertemu dengan teman facebook siapa saja, suasananya bagaimana. Bila ia tidak dapat mengungkapkan dengan lancar dan memberikan jawaban-jawaban umum misalnya, "Acaranya asik banget." atau hanya mengutip dari berita yang tersebar di dunia maya, maka kemungkinan facebooker itu berbohong. Pertimbangkan poin ini untuk menambah daftar kecurigaan terhadap akun palsu.

4. Kontak
Bila memang tertarik berteman dekat karena sering chatting, mintalah no HP, YM, twitter, Pin BB, whatsapp atau  bahkan alamat rumah detail atau kampusnya. Apabila ia kuliah di sebuah Universitas, maka namanya akan ada di google entah karena pengumuman penerimaan mahasiswa baru secara online atau yang lainnya. Sebelumnya, tanyalah nama asli nya sebelum mencari tahu. Tidak semua nama orang akan tampil di Google. Tapi tidak ada salahnya mencoba. Bisa juga mencoba menelepon ke nomer pribadinya. Bisa jadi sebuah akun memperlihatkan wanita cantik mempesona, padahal aslinya laki-laki. Sehingga pembicaraan lewat telepon walau tidak menjamin kefektifannya, layak dicoba. Misalkan kita menelepon akun facebook wanita, ternyata sosok di balik akun tersebut adalah pria. Bisa saja pria tersebut menyuruh teman wanitanya mengangkat telepon tersebut. Tapi, trik yang dilakukan oleh pemilik akun tersebut tidak akan efektif juga di jam-jam tertentu. Tengah malam saat kemungkinan seseorang sendirian misal. Jadi, teruslah mencoba berinteraksi lewat jalur lain yang dapat mengidentifkasikan keaslian sosok. "Ya elaah, ngotot banget sih?" Ya nggak papa ngotot, daripada kamu nanti terlanjur jatuh cinta sama sosok yang sebenarnya nggak ada? Bahaya kan?

5. Janji
Ajaklah ia untuk bertemu atau kopdar. Ini berlaku hanya untuk yang sampai pada tahap saling curhat. Katakan padanya ia boleh membawa orang lain jika ia merasa khawatir. Apabila ia selalu menolak, maka webcam bisa jadi solusi. Apabila ia menolak lagi, mintalah foto lain secara khusus padanya untuk ditunjukkan dengan alasan ingin melihat dengan pose lainnya. Apabila ia terus mengelak, maka akun tersebut pantas diragukan keasliannya. 

6. Informasi
Lihat, dia menulis apa untuk nama sekolah atau tempatnya bekerja. Apakah ia menulis sebuah sekolah luar negeri atau bekerja di sebuah perusahaan keren? Apakah ia menulis Hometown dan kota tempat dia tinggal? Apakah ia memiliki status hubungan yang ditampilkan atau punya saudara? Kalau Segalanya mencurigakan, taruh saja di daftar facebook palsu. 


Selamat melakukan penelitian. Aku sendiri sering menertawakan teman-temanku yang berinteraksi secara intens dengan akun palsu lewat ciri-ciri diatas. Di facebook ku sendiri ada banyak akun palsu yang aku biarkan berkeliaran dan mengirimi pesan ingin kenalan dan semacamnya. Cuekin aja lah.

Memang ada beberapa Faceboook yang tanpa kita ketahui identitas aslinya memposting info-info berguna. Jita kita tidak dirugikan dengan postingan dan interaksinya dengan kita, ya tidak masalah. Kita hanya harus lebih berhati-hati apabila telah memasuki ranah privacy yang berkaitan dengan hati dan keselamatan kehidupan pribadi kita. 

Ada ciri lain yang belum disebutkan? Share ya.

Perjalanan Avantika

Di sebuah desa, tinggallah seorang janda tua dengan anak gadisnya yang bertubuh gemuk dan pemalas. Setiap hari janda tua itu harus bekerja keras menghidupi keluarga sekaligus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumahnya. Ia amat bersedih dengan keadaan itu tapi juga tidak dapat berbuat apa-apa. Hidupnya yang miskin bersama anaknya yang pemalas telah melemahkan fisik dan membebani jiwanya. 

Setiap hari Ibu tua ini hanya prihatin melihat anak gadisnya hanya bersolek dan makan hingga membuat tubuhnya gemuk. Gadis itu bisanya hanya bangun tidur saat matahari sudah tinggi, bersolek, makan dan hanya duduk-duduk di depan rumah berharap seorang pangeran datang hingga petang menyapa. 

"Avantika anakku, bantulah ibumu yang tua ini nak, apakah kau tidak kasihan melihat ibumu bekerja sendirian?" Keluh ibunya.
"Kalau aku harus bekerja, aku takut nanti tanganku akan jadi kasar sehingga tidak ada seorang pangeran pun yang sudi berdansa dengan ku." Jawabnya sambil terus bersolek.

Beratnya beban hidup membuat Ibu tua itu memutuskan untuk berkonsultasi dengan seorang pertapa yang bijak. Pertapa itu merenung sekejap dan kemudian berkata, "Baiklah, Besok akan ada yang berkunjung kerumahmu. Pastikan kau tidak sedang berada dirumah pada sore hari."

Keesokan harinya, sesuai dengan perkataan sang pertapa, ada seorang prajurit yang berkunjung ke rumah janda itu. Ia tampak kelelahan dan meminta ijin untuk singgah sebentar saat Avantika sedang bersolek di depan rumah.

"Nona, bisakah saya meminta sedikit minuman, saya sangat lelah dan kehausan."
"Ambillah sendiri, ibu ku sedang tidak di rumah. Tidakkah kau lihat aku sedang sibuk?" Jawabnya sambil terus memandangi cermin.
"Tapi aku tidak tau dimana letak air minumnya."
"Ambillah di meja makan." Kata Avantika tak acuh.
Prajurit itu berjalan masuk ke dalam rumah dan kembali lagi dengan segelas air.
"Kenapa engkau terus bersolek nona?"
"Apa urusanmu?"
"Aku hanya bertanya."
"Karena sewaktu-waktu Pangeran Alden yang tampan akan datang dan aku tidak mau dia datang saat aku dalam keadaan buruk rupa."
"Pangeran Alden tidak akan melewati tempat ini dalam waktu yang lama."
Avantika memalingkan wajahnya dari cermin, "Bagaimana kau tau?"


"Aku adalah salah satu prajuritnya. Pangeran saat ini sedang ke Utara untuk mencari Permaisuri dari kalangan biasa. Itu sesuai dengan wasiat suci kerajaan, apabila raja terakhir yang meninggal karena sakit atau karena berperang, pangeran yang akan menjadi raja selanjutnya harus menikah dengan rakyat biasa."
"Benarkah itu? Kalau begitu aku akan ke Utara agar Pangeran Alden mau memilihku. Katakan padaku, dimana tepatnya Sang Pangeran berada?"

"Itu masalahnya nona, aku ini prajurit baru yang tersesat sampai kesini. Aku tidak dapat mengantarkan mu kesana karena aku harus menjalani hukuman ku dulu sebelum dapat bergabung lagi dengan Pangeran Alden."
"Baiklah, aku akan mencarinya sendiri. Besok aku akan berangkat ke utara."

Setelah prajurit pamit, Avantika langsung berkemas dan meminta ijin ibunya untuk ke Utara keesokan harinya. Sebenarnya Ibu tua tersebut sangat cemas berpisah dari anak satu-satunya. Namun karena percaya bahwa ini adalah bagian dari nasehat pertapa, Ia akhirnya mengijinkan.

Avantika membawa bajunya yang Indah-indah dan perbekalan makanan yang banyak sebagai bekal ke Utara. Ia memiliki banyak gaun-gaun Indah karena selalu memaksa Ibunya untuk membelikan gaun bak putri raja dengan dalih untuk persiapan bertemu Pangeran.

Baru berjalan beberapa jam, Avantika sudah kelelahan karena tidak biasa membawa beban berat dan berjalan jauh. Ia juga tidak punya uang untuk menaiki kereta kuda karena Uang Ibunya telah dihabiskan untuk membeli makanan. Akhirnya, untuk dapat mencapai utara lebih cepat, Ia memutuskan untuk menjual sebagian makanannya kepada orang yang lewat agar Ia dapat menaiki kereta kuda.

Setelah berhasil menjual sebagian makanan, uangnya masih tetap kurang untuk menaiki kereta kuda sampai ke utara. Ia tidak mau menjual seluruh makanannya karena Ia takut perbekalannya habis. Akhirnya Ia memutuskan untuk naik kereta di separuh perjalanan dan separuhnya lagi akan ditempuh dengan berjalan kaki. 

Di dalam kereta kuda, Ia masih tetap bersolek sambil makan hingga tak terasa persediaan makanannya menipis. Setelah sampai di separuh perjalanan ke Utara, Ia berjalan kaki dan beristirahat tiap jam karena merasa lelah dan mengantuk. Setiap kali istirahat, Ia merasa lapar hingga saat sampai Utara 2 hari kemudian, semua makanannya sudah habis.

Aku harus mencari tahu dimana pangeran singgah agar segera bertemu pangeran dan makan makanan enak. Pikirnya.

Setelah bertanya pada penduduk lokal tentang keberadaan pangeran. Betapa terpukulnya Ia ketika mendapat kabar bahwa pangeran telah meninggalkan Utara sehari yang lalu dan kini sedang di perjalanan menuju tenggara. Avantika menyesal mengapa Ia tidak menjual semua makanannya dari awal agar uangnya cukup untuk naik kereta kuda menuju Utara lebih cepat.

Tak ingin mengulangi kesalahan yang sama, akhirnya Ia memutuskan untuk menjual salah satu gaun Indahnya agar bisa naik kereta kuda dan membeli sedikit makanan. 

Dengan kereta kuda, Ia segera menuju tenggara untuk menyusul pangeran. Sayangnya, setelah sampai tenggara, pangeran baru saja pergi buru-buru ke Istana lagi dan akan kembali 2 hari lagi. Pasti karena aku membutuhkan waktu lama untuk menjual baju ku tadi. Pikirnya. Ia memutuskan untuk menjual lagi beberapa bajunya agar Ia dapat menyewa penginapan dan bisa menemui pangeran 2 hari kemudian.

Seharian Ia tidak dapat menemukan pembeli karena daerah tersebut sangat miskin sedangkan gaun yang akan Ia jual adalah gaun Indah yang hanya dipakai para gadis kota. Terpaksa Ia berjalan dengan perut lapar ke kota. Beruntung para gadis kota yang juga ingin menemui Pangeran Alden dengan gaun indah mau membeli gaun nya. 

Kini, Avantika memiliki Uang dan bawaanya tidak seberat di hari awal. Baru saja Ia berniat untuk menyewa kereta kuda lagi, namun Ia mengurungkan niat karena takut ternyata pangeran tidak jadi ke Tenggara. Akhirnya Ia memutuskan berjalan kaki lagi sampai ke desa Tenggara meninggalkan kota. 

Sang Pangeran ternyata benar-benar datang kembali. Namun begitu banyak nya wanita yang mendaftar untuk dilihat pangeran sehingga Avantika yang mendapat antrian di akhir merasa sedih karena kehilangan kesempatan untuk bertemu. Apalagi pangeran hanya punya sedikit waktu di desa Tenggara karena gadis-gadis kota selatan yang terkenal cantik juga telah menunggu pangeran. Pangeran akhirnya segera menuju Selatan dan Avantika hanya melihat dengan tatapan sedih kereta kuda Pangeran Alden yang ia kagumi berjalan menjauh dari desa. 

                                                     ***

Avantika memutuskan akan terus mencoba bertemu Sang Pangeran. Akhirnya Ia ke arah Selatan dengan berjalan kaki. Karena mulai terbiasa berjalan kaki, Ia sudah tidak sering beristirahat kecuali kalau sudah waktunya tidur. Jauhnya jarak tempuh desa Tenggara ke kota Selatan membuatnya sering bergaul dengan warga yang rumahnya berada di sekitar jalan hingga banyak yang menawarkan persinggahan dan makanan. Avantika membalas budi baik itu dengan bekerja pada orang-orang yang disinggahinya. Kadang Ia berkebun, mencuci pakaian, memasak, dan melakukan berbagai pekerjaan rumah untuk sementara waktu. 

Ia juga memutuskan untuk menjual semua gaun indahnya dan berganti dengan gaun yang sederhana karena Ia tidak dapat melakukan beberapa pekerjaan dengan gaun indah tersebut. Hartanya yang tersisa hanya 1 gaun Indah dan cermin yang selalu di gunakannya bersolek. Itupun sudah mulai kusam karena sudah jarang di gunakan. Kesibukan dalam perjalanannya membuat Ia hampir tidak memiliki waktu untuk bersolek atau sekedar mematut diri lama-lama di cermin. 

Saat beristirahat di sebuah danau, Ia melihat ke dalam air dan terkejut mendapati tubuhnya mengecil. Tak percaya dengan itu, Ia mengeluarkan gaun indahnya dan mendapati tubuhnya sudah terlalu kecil untuk gaun yang besar. Ia mengeluarkan cermin dan terkejut mengetahui bahwa pipinya tak segemuk dahulu dan lehernya jenjang. 



Walau telapak tangannya kasar, tapi jari-jarinya ramping. Ia hampir tidak menyadari bahwa sebenarnya baju yang Ia kenakan terlalu besar untuk tubuhnya yang ramping. Ia teringat kerja keras dan kebiasaannya saat membantu petani memanen buah-buahan. Dengan upah buah-buahan itulah Ia dapat memperoleh makanan yang sehat sehingga tubuhnya menjadi ramping. Ia juga ingat, kadang Ia terpaksa menahan lapar karena tidak memiliki uang untuk membeli makanan. 

Melihat pantulan dirinya di cermin dan pantulan dirinya di danau, Ia mulai menangis teringat pesan Ibunya yang selalu memintanya melakukan pekerjaan rumah. Ia menyesal karena membiarkan Ibunya bekerja berat sendirian. Akhirnya Ia memutuskan untuk pulang tanpa memiliki keinginan lagi untuk mengikuti sayembara menikah dengan Pangeran Alden.

Ia terus berjalan hingga kelelahan dan jatuh pingsan di kota. Orang-orang membawanya ke rumah Hulubalang yang baik hati untuk diberi pertolongan hingga Avantika dapat sadarkan diri. 

Saat siuman, Avantika membalas kebaikan Hulubalang tersebut dengan bekerja di rumahnya selama berhari-hari sambil menceritakan kerinduannya pada Ibunya. Hulubalang dan Istrinya yang tidak memiliki anak merasa senang dengan Avantika yang rajin. Ia pun meminta Avantika menjadi anak angkatnya dan mengajaknya ke berbagai pertemuan penting sampai ke luar kota. Gadis itu mengiyakan ajakan Hulubalang dan Istrinya asalkan perjalanan ke luar kota tersebut sejalan dengan rumah Ibunya. Kecintaan Avantika pada Ibunya membuat Hulubalang dan Istrinya semakin kagum sehingga Ia memberi Avantika hadiah berupa baju-baju indah. 

Tanpa disadarinya, Hulubalang membawanya ke Istana raja tempat Pangeran tinggal. Ia berfikir bahwa waktunya sudah sangat lama sejak hari pangeran mencari Istri sehingga pangeran pasti sudah mendapatkan Istri. Ia juga tidak mengetahui kabar yang sebenarnya. Ia bahkan sudah tidak menganggap bahwa berita tentang pangeran itu penting. Sekarang tidak ada hal penting lain selain membalas kebaikan Hulubalang dan secepat mungkin bertemu Ibunya. 

Untuk mengisi waktunya, Ia berjalan-jalan di taman Istana sambil membantu para dayang untuk memetik bunga. Avantika juga bermain dengan para putri kecil yang sedang bermain di taman bunga dan membuat para putri senang dengannya. 

Kabar adanya putri angkat Hulubalang yang cantik membuat Pangeran Alden penasaran dan berniat untuk melihat kecantikan Avantika secara langsung.
Pangeran pewaris tahta kerajaan ini terpesona melihat kecantikan Avantika dan berkenalan dengannya. Sejak hari itu, Pangeran memandangi nya dari jauh saat Avantika memetik bunga atau bermain dengan para putri. 

Akhirnya, Pangeran mengundang Avantika untuk makan malam. Avantika begitu tersanjung karena justru saat keinginannya menikah dengan pengeran hampir musnah, Ia malah bertemu dan jatuh cinta dengan pangeran. Tapi di satu sisi, Ia begitu memikirkan Ibunya yang Ia tinggalkan begitu lama.

Ia menyampaikan kegelisahannya pada Istri Hulubalang yang langsung menasehati Avantika untuk memenuhi undangan pangeran terlebih dahulu. Istri Hulubalang mendandaninya bak putri raja. Istri Hulubalang yang dianggap sebagai Ibunya sendiri itu juga membuat telapak tangan dan seluruh tubuhnya halus kembali dengan ramuan kerajaan yang pernah dihadiahkan ratu dahulu. Dengan penampilan seperti itu, Avantika sama sekali tidak tampak seperti Rakyat biasa. Ia telah secantik para Putri kerajaan dan membuat siapapun yang memandang terpesona.

                                                ***

Makan malam pun tiba. Pangeran Alden segera melamar Avantika di depan semua hadirin. Semua orang senang karena akhirnya Pangeran dapat segera dilantik menjadi raja karena telah menemukan calon permaisuri sesuai wasiat suci kerajaan. 





Esoknya, Pangeran Alden menemani Avantika pulang ke rumahnya di tengah hutan itu untuk menjemput Ibunya. Sesampainya disana, Avantika mendapati Ibunya bertambah tua dan sakit. Ia menangis ketika Ibunya hampir tidak mengenali dirinya yang kini telah cantik dan langsing. Setelah menceritakan perjalanan panjangnya, Ia mengajak Ibunya tinggal di Istana.

Sesampainya di Istana, semua sudah siap merayakan pernikahan sekaligus pengangkatan pengeran menjadi Raja. Avantika menjadi teladan para Putri kerajaan karena sikap rajin dan keramahannya pada semua orang. Seluruh penduduk senang dengan pilihan Pangeran Alden ditambah dengan cerita para warga yang dulu rumahnya pernah disinggahi Avantika tentang kerajinannya bekerja. 

Cerita tentang kebaikan sang Ratu Avantika ke seluruh penjuru Negeri. Ia menjadi teladan bagi semua orang dan simbol kecantikan, ketulusan sekaligus kerja keras. Raja Alden dan Ratu Avantika akhirnya hidup bersama dan bahagia. Kerajaan makmur dan seluruh rakyat sejahtera.


Jakarta, 19 Mei 2012
Syahar Banu

Jumat, 18 Mei 2012

Antara Cinta dan harga diri.

Pernah mengalami kejadian seseorang mencibir orang lain bahwa Ia terlalu mencintai sampai tak punya harga diri?


Aku pribadi, pernah mengalami dan melihat itu. Orang mengatakannya cinta buta. Tapi aku bilang itu ketulusan asal tidak menyakiti diri sendiri dan sang kekasih. Ada orang yang mencintai begitu gila sampai membuat kekasih tidak nyaman. Tapi aku tidak ingin membahas cinta yang sampai membuat orang lain tidak nyaman itu. Bagaimanapun, mencintai harus membuat yang kita cintai nyaman, damai dan terlindungi. Bukan sebaiknya. Itulah cinta yang ilahiah.


Ada banyak cinta di dunia ini dengan berbagai kasus yang berbeda. Padahal sumber segalanya hanya 1. Tuhan. Dalam cinta kita akan merasakan Rahman dan Rahim Tuhan. Cinta adalah sebuah perjalan spiritual individu dalam menghayati Tuhan Nya. Orang sebut, pasangan kita adalah Manifestasi Tuhan.


Masih ingat kisah cinta penuh spiritualisme Layla Majnun?


Saat itu, Qeys menjadi gila karena memanggil-manggil Layla sepanjang hari tanpa henti dengan pujian-pujian yang meruntuhkan bebatuan. Sedangkan Layla, dalam sikap diam nya itu Ia telah menyimpan cinta mendalam kepada Qeys tanpa seorangpun tahu. Mana yang lebih dicintai Ilahi? Apakah Qeys yang berkoar-koar, tau Layla yang rahasia?


Dalam menganalogikan mana yang lebih kuat cintanya, para sufi menyederhanakan tanggapan Tuhan terhadap cinta keduanya. Saat Layla dan Qeys sudah menghadap Tuhan. Berikut ini :


"Qeys, mendekatlah, kau sungguh membuatku senang dengan teriakan mu memanggilku atas nama Layla ke seluruh dunia. Dan Kau Layla, sungguh membuatku mencintaimu karena rasa cinta tersembunyi mu telah membuatku memuji lagi diriku atas penciptaan dirimu. Apakah kau senang menyandarkan kepalamu padaku seperti ini Layla? Aku senang sekali kalian berdua menemuiku dalam keadaan cinta seperti ini"


Lihat, bagaimana para sufi memperumpamakan Tuhan yang lebih rapat dengan Layla daripada dengan Qeys. Cinta yang tersembunyi akan makin dalam apabila Ia dapat mendekatan diri kita pada Tuhan.


Lalu, Mencintai seseorang berpengaruh dengan  harga diri?


Kadang seseorang yang mencintai lalu cintanya tidak dapat diterima pihak lain mengatakan bahwa Ia tidak punya harga diri karena mengemis cinta. Walau sudah ditolak sekalipun, Ia tetap
Bagiku pandangan itu keliru.


Padahal, Apabila sesuatu itu membuat jiwa kita jadi lebih indah, maka harga diri kita juga makin tinggi.


Yang membuat harga diri rendah apabila kita menghina orang yang mencintai kita dengan berbagai sebutan kasar dan menyakiti perasaan nya. Padahal Ia telah melihat sisi indah jiwa kita yang mungkin luput dari pandangan orang dan bahkan samar dari pandangan diri kita sendiri.


Muliakan para pecinta...
Jadikan diri kita layak untuk dicintai dan berbahagialah dengan itu walau tidak harus bersama. Mencintai adalah seni, apabila Ia tidak menghargai pecinta, ia tidak menghargai seni dan keindahan. Betapa buruknya orang yang tidak mengerti bahasa keindahan. 


Kalau terpaksa kita tidak dapat menerima cinta seseorang karena suatu hal, tetaplah berterimakasih, tetaplah tersenyum padanya dan mendoakannya. 


Bisakah?

Rabu, 09 Mei 2012

Dialog Imam Musa AL Kadzim dengan Harun Al Rasyid tentang Nasab Bani Hasyim


Harun Al Rasyid senantiasa berusaha bertanya tentang sesuatu yang dapat membuat Imam tidak berkutik menjawabnya. Sehingga dengan siasat ini, dia dapat menjatuhkan citra dan kedudukan Imam Muhammad Al Kadzim di tengah masyarakat.
Pada suatu kesempatan, Harun berkata kepada Imam as, “Aku ingin menyampaikan sebuah pertanyaan yang hingga kini aku belum temukan jawabannya.”
Imam, “Jika aku memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapat, aku akan menjawab pertanyaanmu itu.”
Harun, “Tentu, Anda bebas menyampaikan pendapat Anda. Katakan padaku, mengapa Anda menganggap bahwa Anda lebih unggul di atasku padahal kita berdua dari satu garis keturunan. Bukankah kita berdua berasal dari Bani Hasyim?”
Imam, “Kami lebih dekat kepada Nabi saw dari pada Anda. Sebab, ayah kami adalah Abu Thalib dan ayah Nabi Muhammad saw adalah dua bersaudara dari ibu dan ayah yang sama. Tetapi ayahmu Abbas hanya memiliki nasab (hubungan) dari pihak ayah saja.”
Harun, “Sewaktu Nabi wafat, ayahmu, Abu Thalib telah lebih dahulu wafat, tapi ayah kami, Abbas masih tetap hidup. Jelas bahwa selama paman masih hidup, Anda sebagai sepupu tidak dapat menerima warisan.”
Imam, “Selama seorang anak masih hidup, paman tidak berhak menerima warisan. Dan ketika itu Fatimah masih hidup, maka ayahmu Abbas tidak memiliki hak untuk menerima warisan.”
Harun melontarkan pertanyaan lain, “Mengapa Anda membiarkan orang-orang memanggilmu dengan sebutan putra Rasulullah, sementara Anda ini putra Ali bin Abi Thalib. Karena, nasab setiap orang itu menurut pada garis ayahnya, sedangkan Rasulullah adalah kakekmu tapi dari garis ibu.”
Imam, “Jika sekiranya Rasulullah hidup dan meminang putrimu, apakah engkau bersedia untuk menerima pinangan beliau dan memberikan putrimu padanya?”
Harun, “Tentu saja, setiap bangsa Arab atau pun Ajam akan menerimanya dengan penuh kebanggan dan kehormatan.”
Imam, “Tetapi Rasulullah tidak akan pernah meminang putriku untuk beliau nikahi.”
Harun, “Mengapa demikian?”
Imam: “Karena, beliau adalah ayahku walaupun dari pihak ibu, sedangkan beliau bukan ayahmu sama sekali. Dengan demikian, aku menganggap diriku sebagai putra Rasulullah.”
Harun duduk diam seribu bahasa setelah mendengarkan jawaban Imam yang seakan-akan meremukkan tubuhnya. Lalu ia mempersilahkan Imam untuk memintanya sesuka hati beliau. Imam berkata, “Aku tidak ingin apa pun darimu. Biarkan saja aku pergi melakukan pekerjaanku.”